Tanggal 25 Februari 2009
WAWANCARA Tgk. H. Muhammad Shaleh, ST (Pj. Ketua Presidium SIRA,)
KOMITMEN SIRA BELUM BERUBAH
Pengantar
Jelang Pemilu 2009, sebagian besar Rakyat Aceh menilai antara bahwa SIRA sebagai organisasi sipil satu decade terakhir telah tumbuh berjuang bersama rakyat mewujudkan perdamaian. Namun kini telah menjadi partai politik lokal atau peserta pemilu di 2009. Sejauh mana kelanjutan perjuangan sira sebelumnya dengan kesiapan sira sebagai partai politik, ikuti wawancara Pj. Ketua Presidium SIRA Tgk. H. Muhammad Shaleh, ST dengan redaktur SIRA37.Blogspot.com berikut ini.
Dapat anda ceritakan awal mula pembentukan SIRA sebagai organisasi sipil di Aceh?
Latar belakang SIRA terbentuk ada beberapa hal. Pertama pengkhianatan dan manipulasi sejarah oleh pemimpin-pemimpin atau penguasa Indonesia terhadap rakyat Aceh, padahal rakyat Aceh telah berkorban mempertahankan Indonesia di nusantara dengan menyumbang pesawat Seulawah RI 1 dan RI 2 serta menyuarakan keberadaan Indonesia ke pelosok dunia melalui Radio Rimba Raya di Aceh Tengah. Kedua, Konflik vertical yang terjadi antara Aceh-Jakarta terus menerus dan tanpa penyelesaian dengan baik dan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) seperti; terror/intimidasi, pemukulan, penyiksaan, penculikan dan pembunuhan sewenang-wenang terjadi hampir seluruh Aceh dan setiap hari. Ketiga, roda pemerintahan dan penegakan hukum di Aceh tidak berjalan sesuai aturan standar norma hukum yang berlaku, sementara keinginan rakyat untuk merdeka atau pisah dari Indonesia terus menggema hingga kepelosok desa dan gampong yang terpencil disisi lain juga timbul ide pembentukan negara federal dan ada juga ide tetap bergabung dengan Indonesia.
Itu Kapan?
Itu jauh sebelum era reformasi ada di Indonesia. Sementara sebahagian wilayah Aceh dikuasai oleh pejuang-pejuang kemerdekaan di Aceh dalam hal ini Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang didukung oleh sebahagian besar rakyat Aceh. Disisi lain pengungsian terjadi dimana-mana sedangkan kepedulian pemerintah sangat terbatas bagi masyarakat korban kala itu. Dari itu, sehingga para pimpinan mahasiswa baik perguruan tinggi swasta dan negeri muncul inisiatif bersama untuk menyatukan ide dan mempersatukan pemikiran yang ideal guna untuk menyelesaikan konflik Aceh sehingga diadakanlah suatu Kongres Mahasiswa dan Pemuda Aceh Serantau (KOMPAS) pada tanggal 31 Januari – 4 Februari 1999 di Gedung Tgk. Chik Di Tiro Banda Aceh oleh Koalisi Aksi Reformasi Mahasiswa Aceh (KARMA) bersama Komite Mahasiswa dan Pemuda Aceh Nusantara (KMPAN). Kongres tersebut dihadiri oleh 106 oragnisasi pemuda, paguyuban, buffer aksi, mahasiswa, intelektual, ulama dan NGO/LSM baik di Aceh, luar Aceh dan luar negeri. Hasil keputusan kongres tersebut memutuskan untuk penyelesaian masalah Aceh secara ideal, damai dan konprehensif yaitu dengan referendum (bergabung kembali dengan RI atau Merdeka) sekaligus pada saat itu dilahirkan lembaga perjuangan rakyar sipil Aceh yaitu Sentral Informasi Referendum Aceh (SIRA) untuk melakukan langkah-langkah strategis dalam menyelesaikan konflik Aceh serta memperjuangkan Referendum Aceh secara damai dan demokratis.
Baik, Apa yang telah dilakukan SIRA untuk rakyat?
SIRA sebagai lembaga perjuangan damai rakyat sipil Aceh yang dimotori oleh 15 orang anggota dewan presidium dan dibantu oleh 17 Konsulat SIRA di Aceh dan Puluhan Konsulat SIRA di luar Aceh serta puluhan Konsulat SIRA di luar negeri telah berupaya penuh mewujudkan perdamaian untuk Aceh sebagaimana dirasakan saat ini, sekalipun tantangan dan resiko yang sangat besar harus diterima. Sebenarnya apa yang telah dilakukan oleh SIRA untuk rakyat Aceh belum seberapa; secara umum dapat dipaparkan kepada publik Apa-apa yang telah dilakukan Sentral Informasi Referendum Aceh (SIRA). Awalnya Sosialisasi referendum bagi seluruh elemen rakyat Aceh di Aceh, luar Aceh dan luar negeri melalui media cetak dan elektronik baik lokal, nasional dan international. Disusul dengan membentuk konsulat-konsulat SIRA atau perwakilan- perwakilan SIRA di berbagai kabupaten kota seluruh Aceh, luar Aceh dan luar negeri khususnya wilayah atau daerah tempat masyarakat Aceh berdomisili hal ini dilakukan dalam rangka menyatukan visi dan misi untuk perjuangan damai referendum Aceh.
Dalam proses kemudian, SIRApun mendorong dan membentuk lembaga-lembaga kemasyarakatan sipil Aceh untuk proaktif ikut serta dalam memberdayakan rakyat sehingga memperkuat kampanye perjuangan referendum damai Aceh. Serta melakukan investigasi-investigasi terhadap berbagai pelanggaran HAM dan pendataan serta kampanye pelanggaran HAM yang terjadi di seluruh Aceh, hal ini dilakukan secara bersama-sama dengan masyarakat Aceh di seluruh Aceh dan luar Aceh. Diperkuat lagi dengan aksi-aksi pressure group baik dialogis, diskusi dan seminar-seminar serta aksi jalanan baik di Aceh, luar Aceh dan luar negeri.
Yang menjadi ingat kita bersama saat SIRA Mengorganisir rakyat Aceh dalam rangka penyatuan visi terhadap referendum Aceh di berbagai kabupaten/kota seluruh Aceh dan luar Aceh. Puncaknya mungkin pada pengorganisiran rakyat Aceh secara kolosal dengan tema Sidang Umum Masyarakat Pejuang Referendum Aceh (SU-MPR Aceh) pada tanggal 8 November 1999 di depan Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh.
Kerja-kerja lainnya?
Ya, melakukan Lobby-lobby dengan tokoh-tokoh masyarakat, mahasiswa, NGO nasional dan international, dalam rangka penyelesaian konflik Aceh secara damai dan adil untuk percepatan menuju meja perundingan antara Pemerintah Indonesia dengan Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Mengirim aktifis SIRA ke berbagai negara untuk membekali diri dengan berbagai ilmu termasuk diplomasi/lobby dan training-training serta melakukann lobby-lobby, kampanye HAM dan referendum Aceh di luar Aceh dan luar negeri. Hingga mendorong serta memberi masukan strategi, ide dan pemikiran-pemikiran untuk mempercepat perundingan antara Pemerintah Indonesia dengan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) baik masa Cessetion Of Hostilitis Agreemen (COHA) dan Memorandum Of Understanding (MOU) di Helsingki, Findlandia. Pasca itu, kita mensosialisasikan butir-butir MoU Helsingki bagi masyarakat luas di Aceh dan luar Aceh, serta berperan aktif mengawal pelaksanaan Undang-undang Pemerintahan Aceh (UUPA) agar sesuai dengan MoU Helsingki (Perlu dingingat belum seluruhnya butir-butir UUPA sesuai dengan MoU Helsingki; menjadi tanggungjawab bersama untuk memperjuangkannya). Dan kerja lainnya, mengisi ruang demokrasi semasa perdamaian berlangsung dengan membentuk partai politik lokal Aceh yaitu Partai Suara Independen Rakyat Aceh (PARTAI SIRA), hal ini sesuai dengan amanah MoU Helsingki 15 Agustus 2005 dan Undang-Undang Pemerintahan Aceh No. 11 tahun 2006.
Setelah satu decade apa masih ada hubungan emosional yang sama dengan SIRA diawal-awalnya?
Hubungan emosional masih tetap tumbuh dan terjalin hingga saat ini, sekalipun sedikit berkurang atau lebih, hal tersebut terjadi barang kali karena kondisi, waktu dan pengaruh lainnya sekalipun tidak seluruhnya. Koordinasi baik dengan lembaga dan personal yang membentuk SIRA hingga saat ini masih terus terkonsolidasi sekalipun sudah berubah kondisi dan profesinya masing-masing. Saat ini kita semua mendukung pelaksanaan MoU Helsingki yang telah disepakati dan ditandatangani oleh Pemerintah Indonesia dan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) di Helsinki Finlandia tanggal 15 Agustus 2005 demi mewujudkan perdamaian yang abadi di Aceh.
Kenapa SIRA bentuk Partai, apa tujuan Partai SIRA ?
SIRA membentuk Partai untuk saat ini adalah hal yang mutlak penting dan perlu salah satunya guna untuk mengawal, melanjutkan dan menuntaskan cita-cita perjuangan damai sipil Aceh serta menyelamatkan perjuangan rakyat Aceh agar tidak sia-sia terhadap apa yang telah dikorbankan selama ini. Disisi lain juga merupakan salah satu strategi untuk menyalurkan aspirasi politik yang handal, merespon kondisi dan menyahuti dan meneruskan perdamaian yang telah tumbuh di Aceh sesuai dengan amanah MoU Helsingki dan Undang-undang Pemerintah Aceh (UUPA) bahwa; seluruh rakyat Aceh berhak membentuk partai-partai politik lokal.
Tujuan Partai SIRA sebenarnya dapat ditanyakan langsung kepada ketua Umum Partai SIRA. Secara umum Parta SIRA tujuannya adalah; memperjuangkan aspirasi dan kepentingan rakyat Aceh; mendorong perdamaian yang berkelanjutan di Aceh; memperjuangkan penegakan HAM dan demokrasi di Aceh; memperjuangkan kedaulatan rakyat; serta menciptakan keadilan sosial dan mewujudkan kesejahteraan rakyat.
Berapa besar persentase orang SIRA yang masuk Partai SIRA?
Sebenarnya tidak hanya orang SIRA, tetapi pendukung aktifitas SIRA sebelumnya hampir seluruhnya masuk. Karena syaratnya sangat mudah yaitu berkomitmen tinggi untuk menciptakan perubahan, siap berdemokrasi yang benar tanpa pemaksaan dan cinta perdamaian. Banyak rakan-rakan pendukung Sentral Informasi Referendum Aceh (SIRA) yang duduk dalam pengurus Partai SIRA bahkan ada juga menjadi caleg sekaligus.
Adakah orang SIRA yang jadi caleg di partai lain, mengapa, apa harapan anda
Ada juga sebahagian aktifis SIRA kemarin, masuk ke partai-partai lain. Ini terjadi karena dalam garis perjuangan Sentral Informasi Referendum Aceh (SIRA) tidak menganut system otoriter akan tetapi SIRA menghargai hak-hak demokrasi setiap orang dan membenci kekerasan yang dilakukan oleh siapapun kapanpun dan dimanapun.
Oleh karena itu setiap orang SIRA boleh menentukan sikap politiknya masing-masing tidak mesti menggunakan kenderaan politik Partai SIRA yang penting diharapkan ikut serta dalam partai politik lokal sesuai MoU Hesingki, Undang-undang Pemerintahan Aceh No. 11 tahun 2007 dimana jumlah partai politik lokal 6 (enam) yaitu; 1. Partai SIRA (Suara Independen Rakyat Aceh), 2. Partai Aceh (PA), 3. Partai Rakyat Aceh (PRA), 4. Parta Daulat Aceh (PDA), 5. Partai Aceh Aman Sentausa (PAAS) dan 6. Partai Bersatu Aceh (PBA). Sekali lagi seluruh partai politik lokal tersebut memiliki kedudukan yang sama dimata hukum sesuai dengan MoU Helsingki, UUPA No. 11 tahun 2007 dan Keputusan Peratuan KPU Pusat tahun 2008.
Bagaimana penilaian atas kinerja rakan-rakan pejabat kepala pemerintahan dari kalangan SIRA?
Secara umum kami lihat sudah mulai ada perubahan, hal ini terlihat dari semangat dan langkah-langkah yang dilakukan untuk menuju perubahan telah dapat dirasakan sekalipun masih lamban. Untuk sukses program pemerintah kami yakin harus ada kemauan dan semangat yang tinggi baik pihak eksekutif, legislative dan rakyat pada umumnya. Untuk itu kerjasama penting dan sangat penting lagi adalah keikhlasan, tanpa kerjasama dan keikhlasan perubahan untuk menuju keadilan dan kesejahteraan rakyat tidak dapat terjadi. Mari kita bersama-sama membangun Aceh dan mengajak semua elemen masyarakat agar terlibat aktif dalam pembangunan Aceh masa depan serta tidak melupakan mitra-mitra dan teman sejawat selama perjuangan, karena tanpa dukungan mereka kita tidak dapat mewujutkan cita-cita menuju ke puncak.
Posisi yang lain dilirik partai/SIRA selain legislative dan eksekutif
Sebenarnya pengurus Sentral Informasi Referendum Aceh (SIRA) dan Partai SIRA (Suara Independen rakyat Aceh) tidak mengharap lebih banyak, namun orang-orang SIRA, simpatisan SIRA dan rakyat Aceh menginginkan damai yang hakiki, keadilan secara adil dan kemakmuran secara merata sehingga Aceh menjadi daerah yang maju dan jaya penuh dukungan rakyat serta selalu dalam lindungan Yang Maha Kuasa.
Dan untuk mewujudkan cita-cirta tersebut tentu akan dilakukan langkah-langkah strategis dari awal, sekarang dan kedepan dengan membekali diri untuk duduk diberbagai level pimpinan Aceh ke depan. Hal ini sesuai dengan firman Alllah yang artinya “Tidak akan berubah suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang melakukan perubahannya” oleh karena itu mari kita melakukan perubahan sejak dini dan kedepan demi generasi muda kita yang akan datang. Sekali lagi mari kita bergabung dan bersatu padu dalam barisan SIRA, mari bersatu menuju kemenangan rakyat Aceh. Selamat dan sukses untuk pemenangan harapan rakyat.
Terakhir, Apa Harapan anda pada rakyat Aceh?
Harapan kita semua masyarakat Aceh dapat ikut serta mensukseskan pemilu 2009 di Aceh, saling menghargai satu sama lain, tidak bersikap arogan atau tidak angkuh dan tidak melakukan pemaksaan serta tidak melakukan intimidasi terhadap masyarakat pemilih. Wujudkan demokrasi yang baik tunjukkan bahwa kita semua terbaik dan masyarakatlah yang akan melihat dan menentukannya. Sekali lagi mari kita hargai hak-hak demokrasi rakyat Aceh yang baru saja lepas dari konflik berkepanjangan. Selamat berdemokrasi dalam suasana damai, aman dan tentram partai lokal salah satu jalan menuju perubahan yang lebih baik dimasa yang akan datang.(*) Selengkapnya...